Selasa, 31 Agustus 2010

A. Latar Belakang

         Dalam     rangka    meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah banyak factor yang harus diperhatikan, seperti :   pendidik   ( guru ),   siswa, sarana dan prasarana,   labolaturium dengan kelengkapannya,   lingkungan, manajemen dan lain sebagainya.   Namun pada  kesempatan ini kita hanya akan melihat dari segi guru   dan siswa    yang   merupakan salah satu faktor terpenting yang berperan dalam    peningkatan    kualitas pembelajaran,   dengan tidak mengesampingkan faktor lainnya.
         Di  era    desentralisasi,   mulai tahun 2002,  posisi   guru berada pada titik sentral    dengan     tanggung     jawab yang    luas dan menjadi tumpuan dalam perkembangan   pembelajaran.    Guru bukan lagi sebagai pelaksana pengajaran seperti   tertulis  dalam GBPP yang ditetapkan oleh Mendiknas, tetapi guru harus menyusun sendiri  jabaran kurikulum,  menjadikannya sebagai silabus yang lebih rinci    yang    sesuai     dengan    karakteristik siswa,    kemampuan sekolah dan lingkungannya.
         Pada   masa  sekarang ini, guru haruslah aktif mengambil prakarsa sendiri,
Kini   guru  dituntut tampil dengan kemampuan yang terbina dari dalam diri guru
Sendiri,    guru    harus mampu  membuktikan kemampuan profesionalnya untuk menerima   amanah   sebagai pendidik yang tangguh, sehingga menjadi seorang guru yang berpikir   logis,    kritis, kreatif, dan refleksi dalam meningkatkan mutu pembelajaran.   Bertolak    dari   pandangan tersebut, maka ditawarkanlah suatu model pembinaan guru melalui LESSON STUDY ( LS ) dalam rangka meningkatkan profesional guru.

B. Lesson Study

         Lesson Study merupakan suatu wadah kegiatan para guru belajar membuat suatu pembelajaran. Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran melainkan suatu model peningkatan mutu pembelajaran dan pembinaan profesi guru atau pendidik. Melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.
         Lesson Study merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari sejumlah guru dapat dilaksanakan dalam satu sekolah, kelompok sekolah, kelompok guru mata pelajaran atau MGMP, yang kegiatan mencakup 3 tahapan, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan pembelajaran ( Do ) dan Penilaian dari observer  Observasi ) serta refleksi.
                                             Perencanaan / Plan          
                                          
                    Re-Plan                                               Pelaksanaan / Do
                                    Refleksi                      Penilaian/Observasi

Adapun 3 tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam Lesson Study , yaitu :

1. Tahap Perencanaan (Plan)
    Pada tahap ini dilakukan pengkajian dan persiapan berupa identifikasi
    Masalah berkaitan dengan materi pelajaran yang relevan dengan kelas dan
    Jadual, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode dan pendekatan
    Pembelajaran, media/ alat peraga, dan penilaian proses serta penilaian hasil
    Belajar.
    Dari hasil identifikasi masalah dan diskusi perencanaan tersebut selaqnjutnya
    Di susun dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
A.   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B.    Petunjuk pelaksanaan pembelajaran
C.   Lembar Kerja Siswa (LKS)
D.   Media atau alat peraga pembelajaran
E.    Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran
F.    Lembar observasi pembelajaran
Penyusunan perangkat pembelajaran di susun oleh seorang guru atau beberapa guru atas dasar kesepakatan dari hasil diskusi. Selanjutnya hasil identifikasi masalah dan perangkat pembelajaran tersebut di diskusikan kembali mungkin ada kekurangan sehingga dapat disempurnakan lagi.
2. Tahap Pelaksanaan ( Do )
    Dalam tahap ini seorang guru yang telah ditunjuk oleh kelompoknya
    melakukan implementasi rencana pembelajaran  (RP) yang telah disusun
    di depan  kelas.Guru–guru  lainyang dalam  satu  kelompok melakukan
    observasi ( Observer )  dengan  menggunakan lembar observasi yang telah di
    persiapkan sebelumnya.  Para guru  ( Observer ) ini mencatat segala kegiatan
    rekannya yang sedang mengajar di kelas.Hal  – hal positif dan negatif dalam
    proses pembelajaran,baik dari segi tingkah laku guru,siswa dan proses
    pembelajaran berlangsung.

3. Tahap Refleksi
    Di tahap ini dilaksanakan diskusi reflkesi begitu selesai pembelajaran,  baik
    langsung di  tempat pembelajaran tadi  (di kelas)  ataupun di tempat lain.
    diskusi refleksi dimulai dari guru yang melakukan praktek pembelajaran
    untuk memberikan komentar dan kesan – kesannya selama melaksanakan
    kegiatan pembelajaran di kelas, baik terhadap dirinya maupun terhadap
    siswanya. Selanjutnya para guru lain (observer) menyampaikan hasil
    observasinya dan analisis data observasi  yang menyangkut kegiatan
     pembelajaran tadi. Terakhir, guru melakukan yang diobservasi memberikan
    tanggapan balik atas komentar para observer. Hal penting pada tahap ini
    adalah mempertimbangkan kembali perencanaan pembelajaran yang telah
    disusun sebagai dasar untuk perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    (RPP) berikutnya.

C. Pelaksanaan Pembelajaran

         Dalam    pelaksanaan    pembelajaran   berdasarkan Lesson Study dengan
metode   diskusi   dan kerjasama    kelompok  dan penggunaan APE sebagai alat peraga dengan  materi  pelajaran sejarah berdiri dan berkembangnya kerajaan  -
kerajaan Hindu – Budha yang ada di Indonesia kelas VII semester Ganjil.
         Model  pelaksanaan   pembelajaran pada mata pelajaran IPS terpadu yang
dilaksanakan  pada  hari  Kamis,  10 Maret 2008,  hasilnya cukup memuaskan ini
didasarkan  pada.  Pertama :   Kita melihat dari segi proses pembelajaran sangat
menarik,   siswa  aktif dalam mengikuti semua kegiatan proses belajar mengajar,
karena  di dalam kegiatannya siswa dilibatkan untuk berperan atau berpartisipasi
dalam proses KBM tersebut.
         Kegiatan   proses   KBM   sebaiknya dilakukan pada pertemuan kedua atau yang ketiga,   dimana   pada pertemuan pertama diharapkan semua siswa sudah
menguasai bahan pelajaran.  Dalam pertemuan ini dibagi beberapa tahap, yaitu ;
tahap (1)   Siswa   di suruh   secara   berkelompok untuk menyusun secara urut,
menggabungkan   dan    mencocokan     dengan    benar    dan    tepat   dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE). Tahap (2)   Siswa dilibatkan dalam
permainan simulasi (seperti permainan monopoli).  Tahap (3)      siswa dilibatkan
dalam unjuk kerja,    dimana    setiap  kelompok diberi tugas untuk mengerjakan
secara berkelompok.   Kedua :   Kita melihat dari hasil penilaian Proses dan hasil pemebelajaran.
         Dari    kegiatan  proses belajar mengajar di atas dapat kita katakan bahwa
Selama   pembelajaran   berlangsung sangat menarik dan menyenangkan, sudah
Tercipta   susana yang dikehendaki LS dalam PAKEM,    di dalam proses kegiatan belajar  mengajar tersebut juga tercipta guru saling belajar, sesama siswa dalam
Kelompok belajar,  semua siswa terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar,
Guru belajar dari kegiatan siswa yang belajar.
         Dalam     tulisan      ini   kita  kutip komentar dan pendapat dari para guru (observer) yang melakukan penilaian.
 No
                            Nama Observer
                                                                               Komentar atau pendapat
1.
Drs.Syahruji
Kepala Sekolah
Penilaian secara keseluruhan bagus, suasana kelas
Aktif, karena siswa dibawa ke dalam permainan pembelajaran, sehingga terjadi persaingan positif dalam mencari dan menjawab semua pertanyaan dari
Guru. Alat peraga sebagai media berupa APE sangat
Baik dan kreatif serta inovatif.
Materi sudah dikuasai betul oleh guru sehingga sangat
Memudahkan proses KBM.
2.
Nurhidayah,Spd
Wakasek
Pada tahap pendahuluan : sebaiknya diadakan pretest
Apersepsi dan motivasi ada dan cukup baik dimana siswa sudah terhadap materi pelajaran.

Pada tahap kegiatan inti :
- sebaiknya media diberi judul dan dibuat lebih dari 1
- sebaiknya siswa diberi kesempatan untuk
  Mempresentasikan jawaban tiap kelompok
- Lebih banyak memberi kesempatan siswa bertanya
- Penggunaan materi kurang efisien.

Pada tahap penutup :
Sebaiknya kesimuplan dituliskan di papan tulis.
3.
Dra.Normahadiyah
Guru
a. Pendahuluan : sudah melaksanakan apersepsi dan
    motivasi
b. Kegiatan inti  :
    - penguasaan materi baik guru dan siswa sudah
      baik
    - Kurang keseimbangan tentang memprsentasikan
    - media / alat peraga dibuat lebih dari 1
    - komunikasi 2 arah masih kurang
c. Penutup  : sudah baik adanya kesimpulan dan
   pemberian tugas.
4.
Hasnan,Spd
Guru
a. Pendahuluan : dapat dikatakan baik dan sudah memenuhi syarat.
b. Kegiatan inti  :
   - penguasaan dan penerapan materi, penguasaan
     Metode, penggunaan alat peraga, interaksi,
     Ketrampilan dan pembagian waktu secara
     Keseluruhan baik.
- Sumber belajar berupa buku paket dan
  keterlibatan anak lengkap dan terkendali.
c. Penutup : Baik, karena guru sudah melakukan
   kegiatan menyimpulkan pelajaran bersama siswa
   adayan penilaian berupa penugasan individu dan
   kelompok.

D. Penutup

         Dengan      diberlakukannya    KTSP   dan   implementasi   KTSP    dengan mengembangkan     Lesson     Study    dan PAKEM di jenjang Sekolah Menengah pertama (SMP) hendaknya guru dalam memberikan materi pelajaran IPS terpadu
haruslah banyak memperhatikan materi pelajaran, metode, media dan instrumen
lainnya.
         Semoga   dengan   adanya kegiatan MGMP sebagai wadah pembinaan dan
pelatihan   dapat  lebih memantapkan LS dan PAKEM sebagai acuan terbaru bagi
guru untuk   menuju   pada peningkatan profesional guru dan peningkatan mutu
mengajar guru serta peningkatan kualitas pendidikan.
         Hal – hal positif maupun negatif,    baik kelebihan atau kekurangan selama
kita   melaksanakan proses KBM,    terutama kritikan,   komentar,  pendapat dan saran   dari    para observer   (penilai)  hendaknya diterima secara arif dan bijak.
yang selanjutnya dijadikan kilas balik demi kesukseskan kita untuk melaksanakan
pembelajaran berikutnya. 

Daftar Pustaka
Arif Sriwiyana, 2007, Lesson Study, LPMP, Banjarbaru.
Tim Piloting, (2004), Laporan Kegiatan Piloting, Yogjakarta
Tim Pengmebang Sertifikasi Kependidikan, (2003), Pedoman Sertifikasi
                            Kompetensi Tenaga Kependidikan, Jakarta
























































Posted by MYTULISAN On 08.15 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
All-Published

    Blogger news

    Free Music Online
    Free Music Online

    free music at divine-music.info

    Blogroll

    About