A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah banyak factor yang harus diperhatikan, seperti : pendidik ( guru ), siswa, sarana dan prasarana, labolaturium dengan kelengkapannya, lingkungan, manajemen dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan ini kita hanya akan melihat dari segi guru dan siswa yang merupakan salah satu faktor terpenting yang berperan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, dengan tidak mengesampingkan faktor lainnya.
Di era desentralisasi, mulai tahun 2002, posisi guru berada pada titik sentral dengan tanggung jawab yang luas dan menjadi tumpuan dalam perkembangan pembelajaran. Guru bukan lagi sebagai pelaksana pengajaran seperti tertulis dalam GBPP yang ditetapkan oleh Mendiknas, tetapi guru harus menyusun sendiri jabaran kurikulum, menjadikannya sebagai silabus yang lebih rinci yang sesuai dengan karakteristik siswa, kemampuan sekolah dan lingkungannya.
Pada masa sekarang ini, guru haruslah aktif mengambil prakarsa sendiri,
Kini guru dituntut tampil dengan kemampuan yang terbina dari dalam diri guru
Sendiri, guru harus mampu membuktikan kemampuan profesionalnya untuk menerima amanah sebagai pendidik yang tangguh, sehingga menjadi seorang guru yang berpikir logis, kritis, kreatif, dan refleksi dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Bertolak dari pandangan tersebut, maka ditawarkanlah suatu model pembinaan guru melalui LESSON STUDY ( LS ) dalam rangka meningkatkan profesional guru.
B. Lesson Study
Lesson Study merupakan suatu wadah kegiatan para guru belajar membuat suatu pembelajaran. Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran melainkan suatu model peningkatan mutu pembelajaran dan pembinaan profesi guru atau pendidik. Melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.
Lesson Study merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari sejumlah guru dapat dilaksanakan dalam satu sekolah, kelompok sekolah, kelompok guru mata pelajaran atau MGMP, yang kegiatan mencakup 3 tahapan, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan pembelajaran ( Do ) dan Penilaian dari observer Observasi ) serta refleksi.
Perencanaan / Plan
Re-Plan Pelaksanaan / Do
Refleksi Penilaian/Observasi
Adapun 3 tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam Lesson Study , yaitu :
1. Tahap Perencanaan (Plan)
Pada tahap ini dilakukan pengkajian dan persiapan berupa identifikasi
Masalah berkaitan dengan materi pelajaran yang relevan dengan kelas dan
Jadual, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode dan pendekatan
Pembelajaran, media/ alat peraga, dan penilaian proses serta penilaian hasil
Belajar.
Dari hasil identifikasi masalah dan diskusi perencanaan tersebut selaqnjutnya
Di susun dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B. Petunjuk pelaksanaan pembelajaran
C. Lembar Kerja Siswa (LKS)
D. Media atau alat peraga pembelajaran
E. Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran
F. Lembar observasi pembelajaran
Penyusunan perangkat pembelajaran di susun oleh seorang guru atau beberapa guru atas dasar kesepakatan dari hasil diskusi. Selanjutnya hasil identifikasi masalah dan perangkat pembelajaran tersebut di diskusikan kembali mungkin ada kekurangan sehingga dapat disempurnakan lagi.
2. Tahap Pelaksanaan ( Do )
Dalam tahap ini seorang guru yang telah ditunjuk oleh kelompoknya
melakukan implementasi rencana pembelajaran (RP) yang telah disusun
di depan kelas.Guru–guru lainyang dalam satu kelompok melakukan
observasi ( Observer ) dengan menggunakan lembar observasi yang telah di
persiapkan sebelumnya. Para guru ( Observer ) ini mencatat segala kegiatan
rekannya yang sedang mengajar di kelas.Hal – hal positif dan negatif dalam
proses pembelajaran,baik dari segi tingkah laku guru,siswa dan proses
pembelajaran berlangsung.
3. Tahap Refleksi
Di tahap ini dilaksanakan diskusi reflkesi begitu selesai pembelajaran, baik
langsung di tempat pembelajaran tadi (di kelas) ataupun di tempat lain.
diskusi refleksi dimulai dari guru yang melakukan praktek pembelajaran
untuk memberikan komentar dan kesan – kesannya selama melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas, baik terhadap dirinya maupun terhadap
siswanya. Selanjutnya para guru lain (observer) menyampaikan hasil
observasinya dan analisis data observasi yang menyangkut kegiatan
pembelajaran tadi. Terakhir, guru melakukan yang diobservasi memberikan
tanggapan balik atas komentar para observer. Hal penting pada tahap ini
adalah mempertimbangkan kembali perencanaan pembelajaran yang telah
disusun sebagai dasar untuk perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berikutnya.
C. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Lesson Study dengan
metode diskusi dan kerjasama kelompok dan penggunaan APE sebagai alat peraga dengan materi pelajaran sejarah berdiri dan berkembangnya kerajaan -
kerajaan Hindu – Budha yang ada di Indonesia kelas VII semester Ganjil.
Model pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPS terpadu yang
dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Maret 2008, hasilnya cukup memuaskan ini
didasarkan pada. Pertama : Kita melihat dari segi proses pembelajaran sangat
menarik, siswa aktif dalam mengikuti semua kegiatan proses belajar mengajar,
karena di dalam kegiatannya siswa dilibatkan untuk berperan atau berpartisipasi
dalam proses KBM tersebut.
Kegiatan proses KBM sebaiknya dilakukan pada pertemuan kedua atau yang ketiga, dimana pada pertemuan pertama diharapkan semua siswa sudah
menguasai bahan pelajaran. Dalam pertemuan ini dibagi beberapa tahap, yaitu ;
tahap (1) Siswa di suruh secara berkelompok untuk menyusun secara urut,
menggabungkan dan mencocokan dengan benar dan tepat dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE). Tahap (2) Siswa dilibatkan dalam
permainan simulasi (seperti permainan monopoli). Tahap (3) siswa dilibatkan
dalam unjuk kerja, dimana setiap kelompok diberi tugas untuk mengerjakan
secara berkelompok. Kedua : Kita melihat dari hasil penilaian Proses dan hasil pemebelajaran.
Dari kegiatan proses belajar mengajar di atas dapat kita katakan bahwa
Selama pembelajaran berlangsung sangat menarik dan menyenangkan, sudah
Tercipta susana yang dikehendaki LS dalam PAKEM, di dalam proses kegiatan belajar mengajar tersebut juga tercipta guru saling belajar, sesama siswa dalam
Kelompok belajar, semua siswa terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar,
Guru belajar dari kegiatan siswa yang belajar.
Dalam tulisan ini kita kutip komentar dan pendapat dari para guru (observer) yang melakukan penilaian.
No | Nama Observer | Komentar atau pendapat |
1. | Drs.Syahruji Kepala Sekolah | Penilaian secara keseluruhan bagus, suasana kelas Aktif, karena siswa dibawa ke dalam permainan pembelajaran, sehingga terjadi persaingan positif dalam mencari dan menjawab semua pertanyaan dari Guru. Alat peraga sebagai media berupa APE sangat Baik dan kreatif serta inovatif. Materi sudah dikuasai betul oleh guru sehingga sangat Memudahkan proses KBM. |
2. | Nurhidayah,Spd Wakasek | Pada tahap pendahuluan : sebaiknya diadakan pretest Apersepsi dan motivasi ada dan cukup baik dimana siswa sudah terhadap materi pelajaran. Pada tahap kegiatan inti : - sebaiknya media diberi judul dan dibuat lebih dari 1 - sebaiknya siswa diberi kesempatan untuk Mempresentasikan jawaban tiap kelompok - Lebih banyak memberi kesempatan siswa bertanya - Penggunaan materi kurang efisien. Pada tahap penutup : Sebaiknya kesimuplan dituliskan di papan tulis. |
3. | Dra.Normahadiyah Guru | a. Pendahuluan : sudah melaksanakan apersepsi dan motivasi b. Kegiatan inti : - penguasaan materi baik guru dan siswa sudah baik - Kurang keseimbangan tentang memprsentasikan - media / alat peraga dibuat lebih dari 1 - komunikasi 2 arah masih kurang c. Penutup : sudah baik adanya kesimpulan dan pemberian tugas. |
4. | Hasnan,Spd Guru | a. Pendahuluan : dapat dikatakan baik dan sudah memenuhi syarat. b. Kegiatan inti : - penguasaan dan penerapan materi, penguasaan Metode, penggunaan alat peraga, interaksi, Ketrampilan dan pembagian waktu secara Keseluruhan baik. - Sumber belajar berupa buku paket dan keterlibatan anak lengkap dan terkendali. c. Penutup : Baik, karena guru sudah melakukan kegiatan menyimpulkan pelajaran bersama siswa adayan penilaian berupa penugasan individu dan kelompok. |
D. Penutup
Dengan diberlakukannya KTSP dan implementasi KTSP dengan mengembangkan Lesson Study dan PAKEM di jenjang Sekolah Menengah pertama (SMP) hendaknya guru dalam memberikan materi pelajaran IPS terpadu
haruslah banyak memperhatikan materi pelajaran, metode, media dan instrumen
lainnya.
Semoga dengan adanya kegiatan MGMP sebagai wadah pembinaan dan
pelatihan dapat lebih memantapkan LS dan PAKEM sebagai acuan terbaru bagi
guru untuk menuju pada peningkatan profesional guru dan peningkatan mutu
mengajar guru serta peningkatan kualitas pendidikan.
Hal – hal positif maupun negatif, baik kelebihan atau kekurangan selama
kita melaksanakan proses KBM, terutama kritikan, komentar, pendapat dan saran dari para observer (penilai) hendaknya diterima secara arif dan bijak.
yang selanjutnya dijadikan kilas balik demi kesukseskan kita untuk melaksanakan
pembelajaran berikutnya.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Arif Sriwiyana, 2007, Lesson Study, LPMP, Banjarbaru.
Tim Piloting, (2004), Laporan Kegiatan Piloting, Yogjakarta
Tim Pengmebang Sertifikasi Kependidikan, (2003), Pedoman Sertifikasi
Kompetensi Tenaga Kependidikan, Jakarta