A. Pengertian
1.
Bahan Ajar Berbasis TIK
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar
yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Penggunaan bahan ajar berbasis TIK dalam
kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi
dasar (KD) secara runtut, sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan
semua kompetensi tercapai secara utuh dan terpadu.(Panduan
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK ©2010 DirektoratPembinaan SMA)
2. Bahan Ajar Mandiri
Bahan ajar mandiri
berbasis TIK adalah bahan belajar
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran mandiri berisi
satu topik sajian yang utuh dari standar kompetensi dan kompentensi dasar tertentu,
yang dikembangkan dengan menggunakan software
aplikasi dan atau bahasa
pemrograman (Said
Suhi Achmad;2009)
Dengan demikian, bahan ajar mandiri berbasis TIK dibuat oleh pendidik untuk dipelajari
secara mandiri oleh peserta didik. Bahan ajar tersebut menjelaskan sesuatu secara lengkap disertai dengan
contoh dan ilustrasi sehingga berkembang menjadi sesuatu yang menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.
B.
Karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK
Bahan Ajar
Mandiri
Berbasis TIK memiliki
karakteristik
a. berisi penjelasan konsep yang
komprehensif;
b. dilengkapi dengan gambar animasi dan atau
film;
c. berisi simulasi yang dapat membantu penguatan
pemahaman konsep;
d. dilengkapi bahan uji yang dapat mengukur
ketercapaian kompetensi yang telah dipelajari peserta didik.
Sesuai dengan
arah pengembangan bahan ajar
mandiri berbasis TIK yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA
melalui
website
PSB-SMA, maka
penyusunan bahan ajar
mandiri berbasis TIK
harus
memenuhi kaidah-kaidah yang
telah
ditetapkan,
baik
pada tahap perencanaan,
persiapan,
penyusunan, penilaian atau validasi dan pengiriman bahan ajar
berbasis
TIK.
C.
Komponen Bahan Ajar
Agar bahan ajar yang disusun memiliki tingkat keterpakaian
yang tinggi dan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep yang di
ajarkan, maka bahan ajar yang disusun harus memenuhi kaidah-kaidah pada komponen
berikut:
1.
Subtansi Materi
a. Kebenaran
bahan ajar yang disajikan tidak menyimpang
dari kebenaran ilmu
b. Kedalaman
bahan ajar yang disajikan sesuai dengan kedalaman materi pada
SK-KD
c. Kekinian
Bahan
ajar yang disajikan
sesuai
dengan perkembangan ilmu terkini
d.
Keterbacaan
bahan ajar yang disajikan menggunakan tata
bahasa yang baku dan
dapat dimengerti
2.
DesainPembelajaran
a. Judul :
sesuai dengan materi
b. SK : sesuai dengan SI
c. KD :
sesuai dengan SI
d. Indikator :
penanda pencapaian kompetensi peserta didik
atau peserta didik
e. Materi :
sesuai dengan SK – KD
f. Latihan :
sesuai dengan indikator pencapaian
g. UjiKomp. :
sesuai dengan indikator pencapaian
h. Penyusun :
identitas penyusun
i. Referensi :
mencantumkan daftar rujukan
3.
Tampilan (komunikasi visual)
a. Navigasi :
kemudahan akses antar slide
b. Tipografi :
proporsional antara besar huruf dan ruang slide
c.
Media : gambar, suara, video sesuai dengan materi
yang disajikan
d.
Warna : harmonisasi warna
e.
Animasi : animasi sesuai dengan
peruntukan
f.
Layout : desain tampilan bahan ajar
4.
Pemanfaatan Software : interaktif,
software pendukung, keaslian
a. Interaktif : Umpan balik dari sistem ke pengguna
b. Software pendukung : penggunaan software pendukung selain software utama
pembuatan bahan ajar
c. Keaslian : keaslian karya bahan ajar
D.
Tahap-tahap Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Berbasis TIK
Penyusunan bahan ajar mandiri berbasis TIK dikembangkan melalui
tahapan sebagai berikut :
a.
Analisis Standar
Isi (SK-KD)
b. Analisis
Kebutuhan Materi
dan Konten Digital;
c. Desain
Pembelajaran
yang dikembangkan dalam bahan ajar
d. Desain
Bahan Ajar yang
dikembangkan melalui story board
e. Penyusunan Bahan Ajar
1. Analisis
SK-KD
Analisis SK-KD untuk menentukan jenis bahan ajar
mandiri yang akan dikembangkan dapat menggunakan
format
sebagai berikut:
Kelas |
SK
|
KD
|
THP
|
Indikator
Pencapaian
|
Materi
Pokok |
Karakteristik
Materi
|
Konten Digital yang diperlukan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Analisis
kebutuhan materi
Analisis kebutuhan Materi dikembangkan
dari hasil analisis SK-KD dan konten digital yang dibutuhkan.Dari hasil ini,
kemudian dibuat peta konsep untuk melihat
keterhubungan antar konsep dalam materi.Penyusunan peta konsep sangat penting,
terutama dalam perencanaan navigasi dan urutan materi dalam navigasi pada bahan
ajar yang akan disusun. Dari hasil ini diperoleh macam-macam konten digital
yang diperlukan sesuai dengan kedalaman Materi yang dibutuhkan pada peta konsep
1. Disain
Pembelajaran
Sebelum dituangkan dalam bentuk
bahan ajar, maka penentuan disain pembelajaran sangat diperlukan. Disain pembelajaran
yang dimaksud disini adalah model interaktivitas apa yang akan dikembangkan dalam
bahan ajar, jenis umpan balik apa yang diharapkan serta tindak lanjut yang akan
dikembangkan kemudian.
2. Disain Bahan Ajar
Disain bahan ajar dikembangkan melalui
penyusunan storyboard.Pengembangan storyboard sangat diperlukan, sebelum menyusun
storyboard, perlu diidentifikasi komponen-komponen yang harus tersedia dalam bahan
ajar. Komponen itu meliputi :
a.
Judul identitas
penyusun
Pada umumnya judul dan
identitas
terletak pada
halaman muka(beranda). Hal ini penting
diperhatikan agar
memudahkan pemakai
dalam memilih bahan ajar
yang akan digunakan.
b.
Tujuan
Pembelajaran
Topik harus diinformaskan dalam bahan
ajar yang disusun karena sebagaia cuan bagi pemakai mengenai kompetensi
yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari materi yang terdapat
pada bahan
ajar mandiri berbasis TIK tersebut.
c.
Materi Bahan
ajar mandiri berbasis TIK
Materi bahan
ajar mandiri berbasis TIK
harus
memperhatikan tingkat interaktivitas bahan
ajar yang
disusun. Pengorganisaian materi bahan
ajar harus mencerminkan
aspek
yang dilihat dari:
1)
Kompleksitas, materi harus dikembangkan dari
yang sederhana menuju yang kompleks baik dalam pengembangan konsep maupun contoh-contoh
pendukungnya
2)
Urgenitas, materi inti harus dikembangkan lebih
dulu daripada materi pengembangan.
3)
Keruntutan, materi harus memberikan pemahaman
yang runtut terhadap pemahaman konsep. Penyusunan materi yang tidak runtut menyulitkan
d.
Latihansoal
Latihan soal atau pemberian contoh
permasalahan merupakan
hal
penting
yang ada
pada bahan ajar
mandiri berbasis TIK karena dapat
untuk mengukur
tingkat
pemahaman peserta didik
terhadap materi
yang diberikan
pada saat
pembelajaran.
Pemberian
contoh soal
dan permasalahan
juga bermanfaat untuk
meningkatkan
pemahaman terhadap materi yang
ada pada bahan ajar
melalui
pembahasan
bersama
e.
Uji
kompetensi
Bahan
ajar mandiri berbasis TIK yang baik harus menyertakan
bahan uji kompetensi
yang disusun berdasarkan
kisi-kisi
yang disesuaikan
dengan
SK,KD dan
Indikator
Pencapaiannya.
Soal Pada Uji Kompetensi umumnya disertai balikan (feedback)
agar peserta
didik dapat mengetahui
kompetensi
mana yang
telah tercapai dan mana
yang belum tercapai
f.
Referensi
Referensi adalah acuan atau sumber
materi
yang digunakan
dalam penyusunan.
Penyertaan
referensi
pada bahan ajar mandiri berbasis TIK penting untuk
menghindari
plagiasi
dan
dapat dijadikan sebagai rujukan
apabila
memerlukan informasi
lebih lanjut
g.
Petunjuk
Penggunaan Bahan ajar mandiri berbasis TIK
Berupa petunjuk instalasi
dan cara penggunaan bahan ajar.
3. Penyusunan Bahan Ajar
Penyusunan
bahan ajar harus secara ketat mematuhi peta konsep yang telah disusun,
kebutuhan materi, storyboard yang telah dikembangkan serta disain tampilan yang
telah disepakati bersama. Sebaiknya materi dikelompokkan dulu sesuai dengan peta
konsep serta navigasi yang disusun.
0 komentar:
Posting Komentar